LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SMA PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU
Disusun
Oleh :
1. Elan
Rabbani S (10)
2. Irma
Dwiyanti (12)
3. Panji
Yudha P.A (22)
4. Salsabila (28)
XII MIPA 1
Guru
Pembimbing : Fatchurohman,S.Pd
SMA
NEGERI 1 KOTA MUNGKID
TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH
INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU
I.
Pendahuluan
Ø Latar
Belakang Masalah
Cahaya
yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada
beberapa jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula
yangmemerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya.
Intensitas cahaya dan lama
penyinaran dalam fotosintesis berpengaruh pada tumbuhan.Pada kesempatan kali
ini, kami akan meneliti bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau yang berada di tempat terang, remang-remang
dan gelap.
Ø Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh perbedaan
intensitas cahaya terhadap perkecambahan kacang hijau.
Ø Rumusan
Masalah
Dengan menggunakan
perumusan masalah, kita dapat mengidentifikasi persoalan yang
diteliti sebagai suatu sasaran yang hendak dicapai. Maka masalah yang
dirumuskan dalam percobaan ini adalah :
a). Apa pengaruh cahaya
terhadap tanaman?
b). Dari berbagai intensitas
cahaya (Gelap dan terang) , manakah yang dapat mempercepat laju pertumbuhan dan
mana yang memperlambat laju pertumbuhan pada tanaman kacang hijau?
c). Berdasar pertanyaan b , apa
penyebab dan faktor-faktor yang dapat membuat hal itu dapat terjadi?
Ø Dugaan sementara/Hipotesa
Kualitas,
intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. Cahaya mempengaruhi
pembentukan klorofil, fotosintesis, fototropisme, dan fotoperiodisme. Efek
cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk
pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya
mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang. Jadi cahaya
secara tidak langsung mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
karena hasil fotosintesis berupa karbohidrat digunakan untuk pembentukan
organ-organ tumbuhan.
Perkembangan
struktur tumbuhan juga dipengaruhi oleh cahaya (fotomorfogenesis). Efek
fotomorfogenesis ini dapat dengan mudah diketahui dengan cara membandingkan
kecambah yang tumbuh di tempat terang dengan kecambah dari tempat gelap.
Kecambah yang tumbuh di tempat gelap akan mengalami etiolasi atau
kecambah tampak pucat dan lemah karena produksi klorofil terhambat oleh kurangnya
cahaya. Sedangkan, pada kecambah yang tumbuh di tempat terang, daun lebih
berwarna hijau, tetapi batang menjadi lebih pendek karena aktifitas hormon
pertumbuhan auksin terhambat oleh adanya cahaya.
Ø Waktu
Penelitian
Penelitian
ini akan dilakukan selama 7 hari, terhitung dari tanggal 20-27 Agustus 2015 .
Ø Kajian
Teori
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi
pada setiap makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian
yang sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang
berbeda satu sama lain. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran
yang bersifat permanent (tetap) dan tidak dapat balik (Irrevisible), sedangkan
perkembangan adalah proses perubahan dalam bentuk.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman
digunakan alat yang.disebut busur tumbuh atau auksanometer.Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi.
Calon tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi
zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang
mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah
morfogenesis.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas
sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul
kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah
sebagai berikut :
ü Tahap
pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
ü Tahap
Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
tumbuhan, peningkatantersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air
kedalam vakuola.
ü Tahap
diferensiasi sel, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Awal
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung
potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya
embrio, cadangan makanan, dan calon daun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang
akan tumbuh menjadi akar) dan planula (yang akan tumbuh menjadi kecambah).
Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya
terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh
bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung
kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur
kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat
mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk,
air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan
air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak
aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman
(suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat
akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
Perkembangan
Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami
rangakian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis
zigot akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi
bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakal biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer
dan akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk
kotiledon. Kotiledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan
perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu
meristem apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut
berada dalam kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji
berkecambah, kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan
batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti stelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat
bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk
perkecambahan. Di dalam biji yang matang, endosperma makanan telah
terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron) dan massa sel terdalam
bertepung. Sel – sel aleuron menyintesis enzim amilase. Enzim
tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula yang
dapat digunakan oleh embrio.
Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji
yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji,
misalnya radikula dan plumula.
Tahapan perkecambahan
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi
beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis
cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik
tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air
yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya
menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan
karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim
protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm
amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan
sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa.
Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat
dinding sel bagi sel – sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa
maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui
pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari,
plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai
melakukan fotosintesis.
Macam perkecambahan
1.
Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila
terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat keatas tanah, misalnya pada
kacang hijau.Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae
(kecuali kacang kapri), contoh: kacang hijau, kacang kedelai, kapas.
2.
Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah
apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehinga daun
lembaga ikut tertarik keatas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.
Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh: Jagung, padi. dan
Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya,
tumbuhan mengalami pertumbuhan,Macamnya yaitu:
1) Pertumbuhan primer
Adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun
ujung batang (meristem primer). Berlangsung pada embrio, embrio dibedakan
menjadi 3 bagian penting yaitu:
a. Tunas
embrionik, yaitu calon batang dan daun
b. Akar embrionik, yaitu calon akar
c. Kotiledon, yaitu cadangan makanan
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi
3 daerah yaitu:
Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar.
Sel – sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah
pembelahan. Sel – sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar
dan memanjang.
Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang
sel – selnya berdiferensiasi menjadi sel – sel yang
mempunyai fungsi dan struktur khusus.
2) Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada
jaringan meristem sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan
akar bertambah besar. Meristem lateral terbagi atas: Kambium vaskuler (terletak
diantara xylem dan floem menyebabkan pembelahan sel kearah dalam membentuk
xylem dan kearah luar membentuk floem. dan Kambium gabus (jaringan pelindung yang
menggantikan fungsi jaringan epidermis yang rusak/ mati). Pertumbuhan
sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.
II.
Metodologi
1.
Objek : Kecambah biji kacang hijau
2.
Tempat Penelitian : Di Sekolah (SMA N 1 Kota Mungkid)
3.
Deskripsi Variabel
·
Variabel kontrol : Polybag, air, tanah
·
Variabel bebas : Intensitas cahaya matahari
·
Variabel terkait : Pertumbuhan tinggi tanaman kacang
hijau .
4.
Unit perlakuan
a)
Mengambil 2 polybag(misal A dan B)
dan mengisinya dengan tanah yang sudah tersedia.
b)
Mengambil 14 biji kacang hijau dan memasukkan
ke dalam polybag(masing-masing 7 biji).
c)
Menutup dengan sedikit tanah di
atasnya.
d)
Menyirami dengan air secukupnya.
e)
Meletakkan polybag A di tempat yang
terkena cahaya matahari , dan letakkan polybag B ke tempat yang gelap. Agar
kelembapan terjaga, sirami dengan air secara rutin setiap hari (pagi dan sore).
f)
Mengamati dengan cermat pertumbuhan
kacang hijau dari kedua polybag.
g)
Ukur dan catat setiap pertumbuhan
tanaman kacang hijau di dalam tabel pengamatan.
5.
Alat dan Bahan
-
Polybag
-
Tanah
-
Biji kacang hijau(yang sudah
direndam selama 7 jam)
-
Plastik
-
Air
-
Penggaris
6.
Cara Kerja
1)
Siapkan alat dan bahan .
2)
Ambil 2 polybag(misal A dan B) dan
isilah dengan tanah yang sudah tersedia.
3)
Ambil 14 biji kacang hijau dan
masukkan ke dalam polybag(masing-masing 7 biji).
4)
Tutup dengan sedikit tanah di
atasnya.
5)
Sirami dengan air secukupnya.
6)
Letakkan polybag A di tempat yang
terkena cahaya matahari , dan letakkan polybag B ke tempat yang gelap. Agar
kelembapan terjaga, sirami dengan air secara rutin setiap hari (pagi dan sore).
7)
Amati dengan cermat pertumbuhan
kacang hijau dari kedua polybag.
8)
Ukur dan catat setiap pertumbuhan
tanaman kacang hijau di dalam tabel pengamatan.
7. Tabel hasil pengamatan
Dari 7 biji kacang hijau yang kami tanam, kami hanya
mengambil 3 sampel untuk diteliti.
·
Perbedaan pertumbuhan tinggi
Hari ke-
|
Pertumbuhan
panjang kecambah (cm)
|
|||||
Yang
terkena sinar matahari
|
Yang
ditutupi dengan plastik hitam
|
|||||
A
|
B
|
C
|
A
|
B
|
C
|
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
1cm
|
0,85cm
|
0,9cm
|
1,5cm
|
1,2cm
|
1,3cm
|
4
|
5cm
|
3,8cm
|
4,2cm
|
6,9cm
|
5,6cm
|
6cm
|
5
|
8,2cm
|
6,9cm
|
7,5cm
|
10,5cm
|
8,8cm
|
9,4cm
|
6
|
11,3cm
|
10,1cm
|
10,9cm
|
14,6cm
|
12,3cm
|
13,1cm
|
7
|
16cm
|
14cm
|
15,1cm
|
19cm
|
16,2cm
|
16,9cm
|
Rata -rata
|
15,03cm
|
17,36cm
|
·
Perbedaan pertumbuhan dan kondisi
fisik pada tanaman yang tertinggi
Hari
ke
|
Panjang Kecambah(cm)
|
Kondisi kecambah
|
||
A
|
B
|
Tidak ditutup
|
Ditutup
|
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
1
cm
|
1,5
cm
|
Muncul
akar
|
Muncul
akar dan tumbuh batang kecil.
|
4
|
5
cm
|
6,9
cm
|
Kuncup
daun terlihat
|
Kuncup
daun terlihat dan pertumbuhan batang sangat cepat.
|
5
|
8,2
cm
|
10,5
cm
|
Kuncup
daun mekar berwarna hijau.
|
Kuncup
daun mekar, tetapi daun berwarna kekuningan.
|
6
|
11,3
cm
|
14,6
cm
|
Batang
semakin tinggi dan tumbuh segar.
|
Batang
tumbuh sangat tinggi namun berwarna pucat.
|
7
|
16
cm
|
19cm
|
Batang
meninggi dan daun melebar berwarna hijau segar.
|
Batang
tinggi dan lebih kurus serta agak membengkok. Daun berwarna kuning.
|
Analisis
data =
Berdasarkan data yang telah kami dapatkan, dari 2 polybag yang diberi
intensitas cahaya yang berbeda , ternyata memberikan efek yang berbeda pada
pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau yang ada di dalam polybag. Tanaman
kacang hijau yang terkena sinar matahari pertumbuhannya bagus dan memiliki
batang yang lebih pendek akibat aktifitas hormon pertumbuhan auksin terhambat
oleh adanya sinar matahari. Sedangkan tanaman kacang hijau di tempat gelap
tumbuh dengan cepat hingga memiliki batang yang sangat tinggi, namun organ
lainnya berwarna pucat, terutama daun yang berwarna kuning. Hal ini disebabkan
karena produksi klorofil terhambat oleh kurangnya cahaya.
8. Pembahasan
Tipe perkecambahan biji kacang tanah
adalah perkecambahan epigeal, karena terjadi pertumbuhan memanjang dari
hipokotil yang menyebabkan plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah,
serta kotiledon berada di atas tanah. Tanaman yang ditempatkan di tempat terang
arah tumbuhnya ke arah matahari (tegak lurus) sedangkan tanaman yang ditempatkan
di tempat gelap batangnya menjadi bengkok karena menuju sinar matahari.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami
dapatkan, dari kacang hijau yang diletakkan di tempat yang berbeda, kita dapat
mengetahui bahwa banyak sedikitnya cahaya yang menerangi biji kacang hijau dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan perkecambahannya.
ü Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang
Pada tempat yang terang,tanaman
kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas yang sangat besar,
akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar
hormon auksin terurai oleh sinar matahari. Dengan kondisi fisik tanaman yang
sehat, subur, batang terlihat gemuk dan kuat, daun akan terlihat segar dan
berwarna hijau karena mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis serta
memiliki cukup klorofil.
ü Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Gelap
Pada tempat yang gelap, kacang hijau tidak mendapatkan
cahaya matahari sama sekali, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji
kacang hijau menjadi sangat aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu
menyebabkan pertumbuhan kacang hijau menjadi sangat cepat namun
kurang merata. Sehingga batangnya lemah dan warnaya
kekuning – kuningan Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang
sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak
sehat (lemah), warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil
sehingga daun berwarna kekuningan. Peristiwa ini disebut etiolasi.
9.
Kesimpulan
Dari penelitian yang kami lakukan,
terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil, diantaranya:
v Tipe perkecambahan biji kacang hijau adalah perkecambahan epigeal.
v Tanaman yang ditempatkan di tempat terang arah tumbuhnya ke arah matahari
(tegak lurus) sedangkan tanaman yang ditempatkan di tempat gelap batangnya
menjadi sedikit bengkok karena menuju sinar matahari.
v Cahaya merupakan factor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman yang
berada di tempat gelap, akan tumbuh lebih cepat daripada tanaman yang berada di
tempat yang terang. Karena di tempat gelap, tanaman tidak mendapatkan cahaya
matahari sehingga hormon auksin (hormon pertumbuhan) yang terdapat pada biji
bekerja secara optimal. Sedangkan di tempat terang, tanaman mendapatkan cahaya
matahari sehingga hormon auksin (hormon pertumbuhan) terurai.
Lampiran Foto
Tumbuhan
di bawah sinar matahari Tanaman
ditutup plastik
Tanaman terlihat segar dan tumbuh subur Tanaman tumbuh tinggi namun berwarna pucat dan daun berwarna kuning
Daftar Pustaka
http://tika-nurfarida.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-biologi-pertumbuhan-biji.htmlhttp://tika-nurfarida.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar