3 Model Replikasi DNA

Replikasi DNA adalah peristiwa sintesis DNA. Saat suatu sel membelah secara mitosis, tiap-tiap sel hasil pembelahan mengandung DNA penuh dan identik seperti induknya. Dengan demikian DNA harus secara tepat direplikasi(diperbanyak atau dicetak ulang) sebelum proses pembelahan dimulai.
Hipotesis mengenai replikasi dikemukakan setelah muncul model DNA heliks ganda. Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama.

Komponen Penyusun Darah Manusia


Komponen penyusun darah manusia terdiri dari plasma darah yang berbentuk cair, serta sel-sel lainnya. Plasma darah yang terkandung di dalam darah sekitar 55% sisanya merupakan komponen-komponen lain seperti sel darah merah dan sel darah putih. 

Berikut penjelasan tentang komponen-komponen penyusun darah manusia dan fungsinya:

1. Sel darah merah Sel darah merah atau eritrosit 
Sel darah merah Sel darah merah atau eritrosit memiliki ciri-ciri antara lain:
Ø  Berbentuk Berbentuk bulat pipih, seperti lempengan cakram dan bikonkaf.
Ø  Tidak memiliki inti sel 
Ø  Berwarnamerahakibatdari kandungan hemoglobinnya
Ø  Proses produksi terjadi di dalam sumsum tulang
Ø  Memiliki jumlah yang aling banyak dibandingkan dengan yang lainnya.
Sel darah merah atau eritrosit berumursekitar 120 hari setelah itu . Sel darah merah atau eritrosit akan hancur dan diganti dengan. Sel darah merah atau eritrosit baru. Sel darah merah atau eritrosit berfungsi untuk mengikat dan mengangkut oksigen dan karbondioksida keseluruh tubuh. Selain itu juga berfungsi untuk mengankut zat-zat yang diperlukan serta zat-zat yang harus dibuat dari tubuh. 

2. Sel darah putih atau leukosit
Sel darah putih atau leukosit memiliki tanggung jawab untuk menjaga imun tubuh, melindungi tubuh dari serangan hal-hal yang membahayakan tubuh, serta membunuh
virus, bakteri serta bibit-bibit penyait lain yang bersarang di tubuh. Sel darah putih atau leukosit bentuknya berubah-ubah dan tidak memiliki warna. Tempat untuk memproduksi Sel darah putih atau leukosit yaitu berada di dalam sumsum merah, limpa, dan kura. 

Sel darah putih atau leukosit memiliki 5 jenis sel diantaranya:
  • Neurofil, merupakan bagian dari Sel darah putih atau leukosit yang sering disebut dengan granulosit. Nourofil ini berisi enzim yang didalamnya terdapat granul dalam jumlah banyak.nourofil bertugas untuk melawan virus, bakteri dan bibit-bibit penyakit. Neurofil memiliki 2 bentuk yaitu, yang berbentuk pita serta neurofil yang memilserta neurofil yang memiliki segmen. 
  • Limfosit, merupakan bagian dari Sel darah putih atau leukosit yang berfungsi untuk merusak sel kanker dan membentuk anti bodi. Memiliki 2 macam jenis, merusak sel kanker dan membentuk anti bodi. Memiliki 2 macam jenis, yaitu limfot t serta limfosit b.
  • Monosit, memiliki fungsi untuk memakan sel-sel yang sudah mati serta melawan organisme atau bibi, memiliki fungsi untuk memakan sel-sel yang sudah mati serta melawan organisme atau bibit penyakit yang menyebabkan infeksi. 
  • Eosinofil , memiliki Eosinofil , memiliki fungsi untuk memakan parasit serta merusal sel-sel kanker.
  • Basofil,
3. Trombosit 
Merupakan komponen dari darah yang memiliki ukuran paling kecil dibandingkan dari sel lainnya. Ukuran dari tombosit tidak beraturan dan tidak memiliki inti sel. Tugas dari trombosit ini adalah unuk menghindari tubuh kehilanan banyak darah saat terjadi luka, jadi saat bagian tubuh ada yang mengalami luka, tombosit akan membentuk jaring-jaring seperti jaring laba-laba yang disebut benang fibrin.Tugas dari trombosit ini adalah unuk menghindari tubuh kehilanan banyak darah saat terjadi luka, jadi saat bagian tubuh ada yang mengalami luka, tombosit akan membentuk jaring-jaring seperti jaring laba-ba yang di sebut benang fibrin untuk menutup luka dan memberhentikan pendarahan. 


Strawberry Mask


Stroberi adalah buah yang kaya akan vitamin C dan mangan, dan juga mengandung asam folat dan kalium. Stroberi sangat kaya akan antioksidan dan senyawa lain yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung dan mengontrol kadar gula dalam darah.

Anatomi Tubuh Mencit

Mencit adalah kelompok hewan mamalia rodensia (pengerat) yang masuk dalam famili Muridae. Hewan ini sering ditemukan di dekat pemukiman dengan bentuk seperti tikus kecil. Di alam, hewan ini sering dijumpai dengan warna hitam-keabuan sementara untuk hewan uji, warna tikus ini diseleksi yang albino (putih). Hewan mencit sebagai hewan percobaan sering digunakan dalam penelitian biologi, biomedis dan reproduksi. Alasan mencit sebagai hewan percobaan dikarenakan mencit memiliki beberapa sifat yang menguntungkan, antara lain:
1.                  Cepat berkembangbiak.
2.       Ukuran tubuhnya relatif lebih kecil dibandingkan berbagai jenis hewan percobaan lainnya.

Manfaat Porifera

Porifera berasal dari bahasa latin ( porus = lubang,  fere = mengandung atau memiliki)atau spons atau hewan berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana. Terdapat 9.000 spesies. hewan ini memiliki cirikhas yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons sehingga porifera disebut juga sebagai hewan spons. Bentuk tubuhnya bervariasi ada yang ada yang seperti vas, bercabang, bulat, kantung, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan dan tidak teratur. Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori (ostium). Ukuran tubuh porifera antara 1 mm-2 m ( tinggi ).

Warna tubuhnya bermacam-macam ada yang berwarna pucat, dan ada yang berwarna cerah seperti, yang merah, ungu, hitam, orange, kuning.

Manfaat Mengkonsumsi Air Perasan Jeruk Lemon di Pagi Hari



Lemon merupakan sejenis jeruk yang buahnya bisa digunakan sebagai penyedap dan penyegar masakan ataupun kue. Pohonnya berukuran sedang dan biasanya tumbuh di daerah dengan iklim tropis dan sub tropis. Jeruk Lemon Lemon kaya akan zat anti bakteri, anti virus dan mampu meningkatkan stamina karena mengandung asam sitrat, kalsium, magnesium, vitamin C, bioflavonoid, pektin, dan limonene-yang mempromosikan kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Tak hanya itu, lemon juga dikenal sebagai penurun berat badan secara alami karena khasiatnya yang mampu memperlancar pencernaan dan pembersih organ hati.

Bioteknologi Konvensional dalam Produk Pangan dan Non-Pangan


Secara konvensional, bioteknologi telah dikenal dan dikembangkan oleh manusia semenjak ribuan tahun yang lalu. Penerapan bioteknologi pada masa itu ditujukan untuk menghasilkan produk melalui peran mikroorganisme secara alami tanpa adanya rekayasa genetik. Pada artikel kali ini, akan membahas beberapa contoh bioteknologi konvensional tersebut untuk memperkaya wawasan kita semua terkait peranan bioteknologi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Contoh Bioteknologi Konvensional

Dirunut dari konsepnya, pengertian bioteknologi konvensional diartikan sebagai suatu teknologi sederhana yang telah digunakan sejak lama dengan memanfaatkan mikroorganisme sebagai agen pembantu dalam menghasilkan suatu produk. Contoh bioteknologi konvensional yang dikembangkan oleh nenek moyang manusia pada zaman dahulu hingga kini masih diterapkan oleh sebagian masyarakat kita. Contoh-contoh penerapan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 jenis, yaitu penerapannya dalam bidang pengolahan produk susu, bidang pangan, dan bidang non-pangan.


Bioteknologi Konvensional dalam Pengolahan Susu

Penerapan bioteknologi konvensional dalam bidang pangan berbahan baku susu dapat kita temukan dalam yogurt, keju, dan mentega.
Contoh ProdukKeterangan
YogurtCamilan satu ini terbuat dari hasil fermentasi susu oleh bakteri Streptococcus thermophillus dan Lactobasilus bulgaricus. Susu yang biasa digunakan adalah susu hewan yang terlebih dahulu dipasteurisasi.
KejuKeju merupakan contoh penerapan bioteknologi konvensional yang dilakukan melalui metode pengawetan susu. Metode ini sudah dilakukan semenjak zaman Romai dan Yunani kuno. Keju dibuat dengan menambahkan bakteri asam laktat pada susu. Bakteri asam laktat tersebut misalnya Pripioni bacterium (untuk keju keras), Penicilium roqueforti (untuk keju setengah lunak), dan Penicilium camemberti (untuk keju keras). Adapun bakteri-bakteri tersebut berfungsi sebagai mikrobia yang dapat mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat yang padat dan menggumpal.
MentegaMentega contoh produk bioteknologi konvensional yang dihasilkan dari fermentasi krim susu menggunakan bakteri Streptococcus lactis. Bakteri ini dapat memisahkan tetesan mentega yang berlemak dengan cairan yang terkandung di dalamnya.

Bioteknologi Konvensional dalam Bidang Pangan

Penerapan dan contoh bioteknologi konvensional dalam bidang pangan dapat kita temukan dalam beberapa produk sebagai berikut.
Contoh ProdukKeterangan
Tapai atau tapeDibuat melalui fermentasi ketan atau singkong menggunakan jamur Saccharoyces cerevisiae. Jamur ini merubah glukosa pada bahan menjadi asam asetat, energi, alkohol dan karbondioksida.
Tempe dan oncomTempe dibuat melalui fermentasi kedelai menggunakan bantuan jamur Rhizopus sp. yang dapat merubah protein kompleks dari kedelai menjadi asam amino, oncom hitam dibuat dari fermentasi ampas tahu menggunakan jamur Neurospora crassa, sedangkan oncom hitam dibuat dari fermentasi bungkil kacang tanah menggunakan jamur Rhizopus oligosporus.
RotiRoti terbuat dari bahan utama berupa tepung terigu. Agar adonan roti dapat mengembang, para pembuatnya biasanya akan menambahkan ragi roti atauSaccharomyces cerevisiae. Selain membuat adonan roti lebih mengembang, penambahan mikroorganisme ini juga membuat tekstur roti menjadi lebih lembut dan tidak bantat.
Kecap dan taucoKecap terbuat dari kedelai yang ditambahkan dengan jamur Aspergilus soyae danAspergilus wentii, sedangkan tauco terbuat dari kedelau yang ditambai bakteriAspergilus oryzae. Jamur-jamur ini merubah protein kompleks kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia.
Nata de CocoNata de coco adalah contoh bioteknologi konvensional berupa camilan sehat dengan tekstur kenyal. Makanan ini terbuat dari ari kelapa yang ditambahi dengan bakteriAcetobacter xylinum. Bakteri ini menrubah gula dalam air kelapa menjadi selulosa yang lebih kenyal dan padat. Selain dibuat dari air kelapa, nata juga dapat diproduksi dari sari nanas (nata de pineaplee), sari kedelai (nata de soya), sari biji kakao (nata de cacao), dan lain sebagainya.
Acar dan AsinanSayuran yang difermentasi menjadi asinan atau acar juga merupakan contoh bioteknologi konvensional. Bakteri-bakteri seperti Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Pediococcus sp., merupakan mikroba penting dalam pembuatan bahan panganan tersebut. Bakteri-bakteri ini mengubah gula dalam sayuran menjadi asam asetat yang menghasilkan rasa masam.
Minuman berakoholAnggur, wine, rum, sake adalah beberapa contoh produk bioteknologi konvensional yang menggunakan lebih dari satu mikroorganisme dalam proses pembuatannya. Misalnya dalam produksi alkohol, pati dari ketan atau bahan berkarbohidrat lainnya diubah menjadi glukosa menggunakan bantuan jamur Aspergilus. Glukosa tersebut kemudian diubah menjadi etanol mengunakan bantuan jamur Saccharomyces.
Sufu atau Keju KedelaiSufu terbuat dari gumpalan protein kedelai yang dihasilkan dari proses fermentasi jamurActinomucor elegans. Meski jamur-jamur lainnya seperti Mucor hiemalis, Mucor salvaticus, Mucor sufu, dan Mucor substilissimus dapat digunakan dalam pembuatan bahan pangan satu ini, jamur Actinomucor elegans lebih banyak dipilih karena lebih ekonomis.
Tempe BongkrekTempe bongkrek adalah hasil sampingan dari produksi minyak kelapa yang difermentasi menggunakan bakteri Pseudomonas cocovenenans. Tempe bongkrek bisa bersifat racun jika dalam proses pembuatannya terjadi kontaminasi bakteri Burkholderia cocovenenans. Efek dari racun ini bahkan bisa membuat terganggunya sistem pernafasan dan menyebabkan kematian.

Bioteknologi Konvensional dalam Bidang Lainnya

Penerapan dan contoh bioteknologi konvensional dalam berbagai bidang lainnya dapat kita temukan dalam beberapa hal berikut.
Contoh ProdukKeterangan
BiogasBiogas merupakan salah satu energi alternatif pengganti minyak bumi yang dihasilkan melalui fermentasi kotoran ternak dan bahan organik lainnya. Melalui fermentasi ini, bahan-bahan tersebut diubah menjadi metana yang dapat berfungsi sebagai penghasil energi yang mirip gas LPG.
Pengolahan LimbahSebelum dibuang ke perairan, limbah industri mengalami serangkaian proses pengolahan untuk menurunkan tingkat pencemarannya. Pengolahan limbah dewasa ini dilakukan menggunakan bantuan mikroba pengolah limbah, misalnya Methanobacterium. Bakteri tersebut menguraikan limbah organik menjadi karbondioksida, metana, dan hidrogen.
Obat-obatanContoh bioteknologi konvensional dapat pula ditemukan dalam produksi obat-obatan. Jamur Penicillium sp. digunakan sebagai antibiotik penisilin, antibiotik yang perannya sangat penting di dunia kesehatan untuk mengobati penyakit-penyakit akibat infeksi patogen.
Nah, demikianlah beberapa contoh penerapan bioteknologi konvensional yang dapat saya paparkankan pada kesempatan kali ini.Semoga dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan. 



Sumber : eBiologi.com

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SMA PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU


Disusun Oleh :
1.     Elan Rabbani S    (10)
2.     Irma Dwiyanti      (12)
3.     Panji Yudha P.A  (22)
4.     Salsabila               (28)
XII MIPA 1

Guru Pembimbing          : Fatchurohman,S.Pd


SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU
I.                  Pendahuluan
Ø  Latar Belakang Masalah
Cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada beberapa jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yangmemerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya.
Intensitas cahaya dan lama penyinaran dalam fotosintesis berpengaruh pada tumbuhan.Pada kesempatan kali ini, kami akan meneliti bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau yang berada di tempat terang, remang-remang dan gelap.

Ø  Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh perbedaan intensitas cahaya terhadap perkecambahan kacang hijau.

Peranan Biologi di Bidang Kedokteran dan Bidang Industri

 Manfaat Biologi Dalam Bidang Kedokteran


Sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kehidupan, manfaat Biologi dalam meningkatkan kesejahteraan manusia tidak perlu diragukan lagi. Berdasarkan ilmu murni Biologi, telah dikembangkan berbagai ilmu terapan (bioteknologi) yang telah memajukan dunia kedokteran, industri, pertanian, dan peternakan, serta perikanan. Seberapa besarkah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan manusia telah dilaksanakan? Untuk mengetahui hal tersebut marilah kita pelajari uraian selanjutnya berikut ini. Dahulu banyak masalah penyakit yang tidak dipahami penyebab maupun cara pengobatannya, sehingga cara yang ditempuh untuk mencegah maupun dalam menyembuhkannya tidak tepat. Tetapi berkat perkembangan Biologi, khususnya dalam cabang ilmu: anatomi dan fisiologi manusia, mikrobiologi, virologi danpatologi, telah banyak membantu para dokter dalam memahami penyebab gangguan tersebut.

Profile

Welcome to My Blog :) 
 Tak kenal maka tak sayang.. kenalan dulu yuk :p

                             Biografi

Nama            : Irma Dwiyanti
Tempat Lahir : Magelang
Alamat          : Karanganyar , Borobudur Magelang
Alamat kos   : GK I/421 Sapen , Demangan , Gondokusuman, Yogyakarta
Pendidikan Saat Ini : S-1 Pendidikan Biologi - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta '016
Hobi             : Membaca Novel, Berenang, Nonton DraKor, Tidur
Cita-cita        : Guru atau Dosen
Jumlah saudara : 2
Ciri-ciri        : Lucu , Hidung tidak pesek , Lumayan tinggi , Pemalu :D

Sekian perkenalan dari Irma, kalau ada salah kata mohon dimaafkan :-)

Search This Blog

Pinterest Gallery

Jam

featured Slider

Instagram Shots

Tweet Tweet

Like us

About me

Sponsor